Meminimalkan risiko penyakit jantung tidak hanya dengan cara memperbanyak frekuensi olahraga namun juga menghindari diri dari duduk terlalu lama, sebuah penelitian baru mengungkapkan.
Kurang olahraga dan duduk terlalu lama bisa akibatkan gagal jantung
Penelitian yang dilakukan di Amerika ini menganalisis data kesehatan
selama 8 tahun pada 84.000 pria. Dr Deborah Rohm Young, seorang ilmuwan
senior di Kaiser Parmanente, Pasadena, California, dan timnya melaporkan
hasil penelitian tersebut pada jurnal Circulation: Heart Failure.
Penelitian yang dilakukan menemukan bahwa pria yang berolahraga secara rutin, namun juga sering duduk terlalu lama, diketahui mengalami peningkatan risiko gagal jantung.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melihat hubungan antara
risiko gagal jantung dan waktu yang dihabiskan untuk duduk. Dr Young
mengatakan, pesan dari temuannya tersebut adalah “Jadilah lebih aktif
dan kurangilah duduk”.
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak
dapat memompa cukup darah dan oksigen menuju organ tubuh lainnya. Ini
tidak berarti jantung berhenti berdetak, namun bisa jadi ini adalah
sebuah kondisi yang serius.
Menurut US Centers for Disease Control and Prevention, gagal jantung
mempengaruhi lebih dari 5 juta orang di Amerika Serikat, dimana risiko
kematian akan hal tersebut adalah 1 banding 9.
Duduk terlalu lama dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap
gagal jantung, terlepas dari olahraga yang mereka lakukan. Pada
penelitian ini, Dr Young dan rekan-rekannya menganalisis data pada
kelompok ras yang beragam dari 84.170 orang. Para peserta berusia antara
45 hingga 69 tahun, dan tidak memiliki gagal jantung ketika mereka
terdaftar dalam penelitian.
Selama penelitian yang membutuhkan waktu hampir 8 tahun, 3.473 peserta
didiagnosis dengan gagal jantung. Untuk menilai tingkat aktivitas fisik,
para peneliti menggunakan ukuran metabolic equivalent of task (METs),
sebuah ukuran penggunaan energi tubuh. Sedangkan untuk lama waktu duduk
menggunakan ukuran satuan jam.
Ketika para peneliti menganalisis data, mereka menemukan :
- Pria yang duduk dalam waktu lama dengan aktivitas fisik yang paling rendah diketahui 52 persen lebih mungkin untuk terkena gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang tingkat aktivitas fisiknya paling tinggi.
- Terlepas dari seberapa banyak mereka berolahraga, pria yang duduk selama 5 jam atau lebih di luar waktu pekerjaan mereka adalah 34 persen lebih mungkin untuk mengembangkan gagal jantung.
- Pria yang menghabiskan lebih dari 5 jam sehari untuk duduk di luar jam kerja namun setidaknya tetap berolahraga, mempunyai peluang dua kali lipat risiko gagal jantung dibandingkan mereka yang duduk kurang dari 2 jam sehari dan rutin berolahraga.
Karena peneliti tidak mengikutsertakan data wanita, mereka tidak bisa
mengatakan apakah hasil tersebut juga bisa berlaku bagi wanita. Selain
itu, keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa data hanya
mencakup lama waktu duduk di luar pekerjaan saja.
Namun demikian, Dr Young mengatakan bahwa temuan mereka mendukung
rekomendasi dari AHA (American Heart Association) yang mengatakan bahwa
orang dewasa harus melakukan setidaknya olahraga aerobik selama 150
menit per minggu dengan intensitas sedang untuk mengurangi risiko gagal
jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Sebelumnya, pada bulan Juni tahun 2013, para peneliti di Swedia juga
mengungkapkan bahwa naiknya berat badan beberapa kilogram saja dapat
meningkatkan risiko gagal jantung.